Minggu, 16 Maret 2014

ENERGI PANAS BUMI

ENERGI PANAS BUMI

Fisika memiliki arti penting dalam  kehidupan manusia. Arti penting  fisika dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap individu. Ada beberapa materi yang dibahas dalam fisika salah satu materi yang dibahas adalah Energi. Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan tetapi hanya bisa diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
Isu yang tengah gencar dibicarakan saat ini adalah energi yang berasal dari bahan fosul telah habis.  Salah satu penyebabnya adalah konsumsi energi yang selalu mengalami peningkatan yang nyata setiap tahun, karena sebagian besar pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil yang tidak terbarukan. Sebenarnya isu tentang kehabisan energi ini tidak tepat untuk dinyatakan, energi tersebut tidak habis melainkan sudah diubah dalam bentuk energi lain, misalnya energi yang berasal dari bahan bakar minyak (BBM) yang diubeh menjadi energi kinetik. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan cara mengganti sumber energi yang tidak dapat diperbaharui menjadi sumber energi yang dapat diperbaharui. 
Banyak upaya yang dilakukan untuk mengatasi kehabisan energi. Salah satunya dengan cara menghemat penggunaannya. Selain itu, upaya mencari beberapa sumber energi alternatif untuk menggantikan energi dari bahan fosil juga bisa mengatasinya. Ada beberapa sumber energi alternatif seperti batu bara, matahari, biomassa, angin, panas bumi dan beberapa yang lain. Saat ini energi panas bumi menjadai salah satu energi alternatif unggulan.
Energi panas bumi dinilai sebagai energi alternatif yang cukup ekonomis dan ramah lingkungan. Sokoria (2008: 85)  mendefiniskan energi panas bumi sebagai energi yang diekstraksi dari panas yang tersimpan di dalam bumi. Energi panas Bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan Bumi. Sumber  energi panas yang dimaksud terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi. Panas bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar serta sebagai salah satu sumber energi pilihan dalam keanekaragaman energi.

Sumber energi panas yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi. Sumber energi tersebut berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang dikandung Panas Bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi. Untuk pemanfaatannya, perlu dilakukan kegiatan penambangan berupa eksplorasi dan eksploitasi guna mentransfer energi panas tersebut ke permukaan dalam wujud uap panas, air panas, atau campuran uap dan air serta unsur-unsur lain yang dikandung Panas Bumi (Faisal, 2006:86 dan Sokoria, 2008:123). Pada prinsipnya dalam kegiatan Panas Bumi yang ditambang adalah air panas dan uap air. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pemanfaatan energi panas bumi relative ramah lingkungan karena unsur-unsur yang berasosiasi dengan energi panas tidak membawa dampak lingkungan atau berada dalam batas ketentuan yang berlaku. Panas Bumi merupakan sumber energi panas dengan ciri terbarukan karena proses pembentukannya terus-menerus sepanjang masa selama kondisi lingkungannya dapat terjaga keseimbangannya.  Emisi CO2, SO2, dan NO2 yang dihasilkan PLTP terhitung sangat rendah. PLTP juga tak mengakibatkan degradasi mutu lingkungan karena tidak ada penambangan di permukaan, tumpahan minyak, dan penggenangan habitat. 
Ada cukup energi panas bumi di dalam inti bumi, lebih dari kebutuhan energi dunia saat ini. Namun, hanya sedikit dari total energi panas bumi yang dimanfaatkan pada skala global karena dengan teknologi saat ini hanya daerah di dekat batas-batas tektonik yang menguntungkan untuk dieksploitasi. Padahal Energi panas bumi  tidak hanya bisa  digunakan untuk pembangkit listrik tetapi juga untuk tujuan pemanasan. Di banyak daerah di seluruh dunia, pemanasan geothermal adalah cara yang lebih ekonomis untuk memanfaatkan energi panas bumi dibandingkan dengan pembangkit listrik geotermal.
Segala sesuatu yang ada  pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu pula dengan energi panas bumi yang digunakan sebagai energi alternatif. Kelebihannya, yaitu bila pembangkit listrik memanfaatkan tenaga panas bumi dilakukan dengan cara yang benar, tidak ada produk samping yang berbahaya bagi lingkungan dan  tidak digunakan bahan bakar fosil dalam proses produksi. Selain itu, energi geothermal tidak menyebabkan efek rumah kaca. Setelah pembangunan pembangkit listrik tenaga geothermal, hanya ada sedikit pemeliharaan. Dalam hal konsumsi energi, pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah pembangkit energi mandiri. 
Ada beberapa kekurangan pada energi geothermal. Pertama, Kita tidak bisa membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi di sembarang lahan kosong di suatu tempat. Daerah tempat pembangkit energi geothermal yang akan dibangun harus mengandung batu-batu panas yang cocok pada kedalaman yang tepat untuk pengeboran. Selain itu, jenis bebatuannya harus mudah untuk dibor ke dalam. Hal ini penting untuk menjaga area sekitar karena jika lubang dibor dengan tidak benar, maka mineral dan gas yang berpotensi membahayakan bisa menyembur dari bawah tanah.  Pencemaran dapat terjadi karena pengeboran yang tidak tepat di stasiun panas bumi. Dan juga, memungkinkan pula pada suatu area panas bumi tertentu terjadi kekeringan.


BY : Fantia Yusnita Ayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar